Bermanfaat Bagi Orang Lain | MANFAAT DAN KELEBIHAN
Bismiilahirrahmanirrahim,
Hello :)
Kembali lagi dengan Saya "Mila Septian Haryat" nama yang indah karena hanya ada satu di dunia *eh
Jum'at yang indah ini akan saya buka dengan memuji Allah, karena sampai detik ini ada beribu macam nikmat yang Allah berikan dan itu gak ada balace nya sama ketaatan yang udah saya kerjakan (Nikmat yang diperoleh lebih banyak, dari ketaatan kepada Allah) *astagfirlahallazim*
Tapi ini bisa menjadi catatan untuk pribadi, bahwa mensyukuri apa yang telah hadir dalam hidup kita adalah sebuah kaharusan yang tidak bisa ditawar. Pernah melihat kebahagian yang orang lain dapatkan? dan kamu membadingkan keadaan orang lain dengan keadaanmu sendiri? *perbuatan sia-sia
Hal tersebut merupakan perbuatan sia-sia karena tidak menambah kebaikan apapun dalam diri kita.
Ini pengatar jadi agak serius sedikit :D *haha* (Loh kok ketawa) *eh
***
Jum'at Barakah, sulit rasanya untuk mengganti nikmat yang hingga detik ini telah Allah limpahkan. Tetapi tidak ada salahnya selalu berusaha untuk berusaha menjadi hamba-Nya yang bersyukur dan cita-cita tertinggi untuk dapat bermanfaat bagi orang lain.
Berbicara mengenai bermanfaat bagi orang lain seringkali memberikan makna yang beragam dan tidak jarang diartikan sebagai ungkapan yang "biasa aja", kenapa begitu? karena kita tida bisa memahami makna sebenarnya dari kata tersebut.
Kita telah dikaruniai akal oleh Allah. Nikmat yang sungguh luar biasa yang tidak diberikan oleh-Nya kepada makhluk lainnya. Sekarang mari mencoba berpikir, kenapa Allah berikan akal? kenapa? kenapa dan kenapa? pertanyaan tersebut terjawab : karena dengan akal kita dapat memahami dan membedakan mana perbuatan yang buruk dan mana perbuatan yang baik.
Apakah alasannya hanya itu? tentu tidak. by the way saya tidak bermaksud untuk mengguri teman-teman *mygoodreads* yang membaca blog saya "karena saya hanya sosok manusia lemah, tempatnya salah, dan gak sempurna" tetapi saya memiliki harapan, semoga melalui tulisan saya di blog ini, saya dapat bermanfaat bagi orang lain di tengah kelemaha saya *cie*
***
Melalui akal lah kita dapat menerima hidayah dari Allah, namun tidak jarang kebanyakan manusia menggunakan akalnya tidak pada tempatnya. Misal, ada hal-hal yang dalam syariat agama dianggapnya tidak masuk akal, contohnya Jilbab. "Ngapain menutup kepala, yang lebih penting itu hati. Percuma memakai kerudung tetapi kelakuan B**** (sensor ya, artiin sendiri)
***
Sedikit contoh tentang kesalahan dalam menggunakan akal yang fungsinya untuk berpikir.
Bailah, mari kita kembali ke pembahasan awal ya *maaf gagal fokus*
Jadi, perihal menjadi orang yang bermanfaat. Coba kalian bertanya ke orang-orang yang kalian anggap memiliki pengaruh atau terlihat sukses. Tanyakan perihal cita-cita dalam lubuk hatinya yang terdalam. Jawaban yang akan kalian dapatkan rata-rata ada kata "bermanfaat bagi orang lain".
Dulu, waktu semester awal hingga menjelang semester 5-6 saya masih anggap bermanfaat bagi orang lain merupakan sesuatu yang "biasa aja", kenapa saya sampai segitunya? padahal itu merupakan hal yang mulia. Jawabannya cuman satu (karena saya belum tahu dan paham ilmunya) *clear kan masalahnya :D*
***
Jika kita cenderung biasa saja saat melihat kebaikan yang dilakukan oleh orang lain, itu karena kita tidak memiliki pemahaman dari yang dilakukan orang tersebut.
Jika kita malas melakukan ibadah atau perbuatan baik *sekecil apapun* itu karena kita tidak memiliki ilmu dan pemahaman mengenai manfaat dan keutamannya
***
Akankah kita terus menjadi manusia yang demikian? manusia yang hanya menjadi penonton "perbuatan baik" dan tidak pernah melakoni atau melakukan "perbuatan baik". Keadaan demikian bisa dianalogikan seperti ini:
"Suatu ketika kamu datang ke pasar bersama temanmu, kamu hanya melihat dan memandangi saja kondisi dan isi pasar tersebut tanpa membeli sesuatu apapun. Alhasil kamu pulang dengan tangan kosong. Berbeda halnya dengan temanmu yang lain, ada yang membeli bahkan ada yang menjual produk yang ia produksi sendiri" Apakah orang pertama rugi? rugi banget,udah capek-capek jalan ke pasar, pulang-pulang dengan tangan kosong. Berbeda dengan orang kedua ketiga *apa yang kedua orang ini dapatkan dan bawa pulang, silahkan kalian simpulkan sendiri ya :D*
***
Pun sama halnya ketika ketika kita mendatangi masjid atau tempat-tempat yang dianggap baik *karena dilihat dari aktivitasnya*, ketika kita berada ditempat tersebut (Masjid, atau majelis ilmu) : apabila kita hanya duduk-duduk saja, sementara di satu sisi, ada teman atau orang lain yang kita lihat sibuk dengan ibadanya atau bertanya. Apakah kita akan sama pahalanya dengan orang tersebut? apakah keuntungan dan keutamaan yang akan mereka dapatkan akan sama dengan yang kita peroleh? *gak mungkinlah alias imposible banget* karena seseorang akan hanya mendapatkan sesuatu yang sudah dia usahakan. Masa ia, orang udah capek-capek bekerja dan beribadah, sementara kita yang duduk diam ingin setara dan sama seperti orang tersebut?
***
Lalu apa yang musti kita lakukan agar dapat memahami setiap perbuatan baik yang semestinya kita lakukan termasuk dalam bermanfaat bagi orang lain?
***
"Orang yang paling dicintai oleh Allah adalah orang yang paling memberikan manfaat kepada manusia." (As-Silsilah As-Shahihah, Syaikh Al-Albani no.906)
Menjadi bermanfaat bagi orang lain yang sebelumnya saya anggap sebuah hal yang "biasa aja" ternyata menyimpan makna yang luar biasa. Temen-temen bisa membaca sendiri kutipan di atas, salah satu kutipan yang pertama kali saya baca ketika membaca salah satu buku yang ditulis oleh Dr. Imad Ali Abdussami' Husain. Rasanya"malu, malu pada diri sendiri, karena kekurangan ilmu yang saya miliki, saya terlambat memahami arti dari "bermanfaat bagi orang lain"
Saya seringkali mendengar dan membaca nasehat dari sosok bijak yang memiliki keutamaan karena ilmu dan imannya, bahwa ketika kita tidak paham mengenai sesuatu yang kita lakukan. Kita akan cenderung meremehkan pekerjaan tersebut, kita cenderung menganggap sesuatu tersebut "biasa saja" akhirnya dalam prakteknya kita akan bekerja dengan "tidak totalitas" "mengerjakannya dengan standar minimal " dan karena ketidak tahuan tersebutlah kita sebenarnya berada di posisi terendah. Bukankah Allah meninggakan derajat orang yang berilmu? karena dengan ilmulah dia bisa semangat melakukan pekerjaan sekecil apapun, karena dengan ilmunya dia mengetahui manfaat dari apa yang ia kerjakan. Orang yang seperti itu paham, ketika kebaikan yang ia lakukan sekecil apapun, pasti akan Allah berikan balasan. Pemahaman ini tentu tidak diperoleh begitu saja, melainkan dengan membaca dan menghadiri majelis ilmu (belajar)
***
Jelaslah, mengapa teman-teman terdekat saya selalu mengatakan ingin menjadi "orang yang bermanfaat" karena dengan jalan tersebut ia akan dicintai oleh Allah.
***
Berikut beberapa penjelasan yang saya peroleh dari buku yang saya baca minggu ini perihal "dicintai oleh Allah" dengan jalan "menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain"
Semoga dengan beberapa catatan dari buku tersebut, bisa menambah pemahaman kita, kenapa harus menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain.....
***
Hadis Nabi saw: "Makhluk yang paling dicintai Allah adalah orang yang paling bermanfaat kepada manusia dan amalan yang paling Allah cintai adalah memberikan kegembiraan terhadap muslim yang lain." (As-Silsilah Ash-Shahihah, Syaikh Al-Albani, 906)
Abu Hurairah menuturkan bahwa Rasulullah bersabda:
"Barangsiapa yang membebaskan seorang mukmin yang sedang mengalami kesusahan dari kesusuhan dunia, Allah akan membebaskannya dari penderitaan kelak dihari kiamat. Barangsiapa yang memudahkan kesulitan atas orang yang mengalami kesulitan, Allah akan memberikan kememudahan atasnya di dunia dan akhirat. Barang siapa yang menutupi (aib) seseorang muslim, Allah akan menutupi (aibnya) di dunia dan akhirat. Allah juga akan menolong hamba-Nya selama hamba itu menolong saudaranya." (HR. Muslim: 2699)
Abu Dzar menuturkan bahwa Rasulullah bersabda:
"Jangan sekali-kali kamu menganggap remeh suatu kebaikan walaupun hanya memperlihatkan wajah yang berseri-seri ketika bertemu dengan saudaramu." (HR.Muslim: 2626)
Nah, jadi kalo ketemu saya, jangan cuek dan cemberut! senyum harusnya *khusus cewek* :D, kan ibadah (*eh tapi jangan asal senyum juga ya, nanti ada yang baper loh. Jadi posisikan diri agar bisa tetap profesional dan gak harus pake hati dan persaan (nah loh, bedalagikan pembahasannya) :)
Lanjut yaa...
Abu Dzar menuturkan, Rasulullah bersabda:
"Senyum kamu terhadap saudaramu merupakan sedekah bagimu. Kamu memerintahkan kepada kebaikan serta melarang dari kemungkaran juga merupakan sedekah. Kamu memberikan petunjuk kepada seseroang di bumi yang tersesat merupakan sedekah bagimu. Kamu menunjuki (menuntun) seseorang yang tidak dapat melihat merupakan sedekah bagimu, Kamu menyingkirkan batu, duri, tulang dari jalanan merupakan sedekah bagimu. Adapun mengosongkan (menuangkan) timbamu dalam saudaramu juga merupakan sedekah"
(Wah, kabar gembira ni. Jadi sedekah itu gak melulu soal uang atau materi. Tapi kebaikan yang kita lakukan kepada teman kita ternyata wujud sedekah loh :), semisal nuangin air dalam gelas temanmu jg dihitung oleh Allah sebagai sedekah. *Keren, jadi Allah super baik banget ya sama kita.Untuk mendapatkan pahalapun bisa kita peroleh dengan cara-cara yang kita anggap sepele dan sederhana! kalo gitu harus bisa lebih semangat lagi dong ya dalam berbuat baik :D
Abu Musa menuturkan bahwa Nabi Muhammad bersabda:
"Diwajibkan atas orang muslim untuk bersedakah.' Ditanyakan kepada beliau, "Bagaimana seandainya dia tidak mendapatkan sesuatu (untuk disedekahkan)?' Rasulullah menjawab, 'Bekerja dengan kedua tangannya akan memberikan manfaat bagi dirinya dan bersedekah.' Abu Musa melanjutkan, 'Lalu ditanyakan kepada beliau, 'Bagaimana jika tidak mampu?'Berikan bantuan terhadap yang memerlukan' Abu Musa berkata, "Selanjutnya, ada yang bertanya kepada beliau, 'Bagaimana jika dia tidak mampu?' Rasululullah menjawab, 'Perintahkan untuk berbuat kebaikan,' Dia bertanya, 'Jika dia tidak bisa melakukannya?' Rasulullah menjawab, 'Dia menahan dirinya dari kejelekan sesungguhnya itu merupakan sedekah'." (HR. Muslim: 2380)
(MasyaAllah, super keren banget kan? Kita mencengah diri kita dari berbuat yang negatif *sudahAllah anggap sebagai sedekah* padahal kalo dilihat, Allah dengan segala kesempurnaanya tidak membutuhkan apa-apa dari manusia. Tapi Allah masi saja memperhatikan kita untuk menjauhkan diri dari perbuatan negatif, manfaatnya buat siapa? ya buat kita. Hati mana coba yang gak jatuh cinta kalo diperlakukan seperti ini.*semoga kita mejadi hamba yang mencinta-Nya.Aaamin)
Abu Darda' menuturkan bahwa Rasulullah bersabda:
"Do'a seorang muslim untuk saudaranya dengan tanpa diketahui olehnya adalah mustajab, di atas kepalanya ada seorang malaikat yang setiap kali dia berdo'a untuk saudaranya suatu kebaikan, maka malaikat itu akan berkata, 'Amin, dan semoga engkau pun mendapatkan kebaikan, sama seperti apa yang engkau pintakan untuk saudaramu'." (HR. Muslim)
(Jangan lupa sebut nama saudaramau dalam do'a, cotoh "Ya Allah semoga Mila diberi kemudahan saat mengerjakan skripsi dan semoga 100 impian yang ia tuliskan bisa terwujud." kalo doanya seperti itu, yakindeh skripsi kalian juga bakal dimudahkan dan apa yang kalian cita-citakan dapat tercapai, karena prinsipnya : apa yang kamu ucapkan, akan kembali kembali orang yang mengucapkan :)
(Semangat untuk saling mendoakan ya)
Ibnu Abbas menuturkan bahwa Rasulullah besabda:
"Tidaklah seorang hamba yang Allah beri nikmat kepadanya, lalu Dia menyempurnakan nikmatnya itu atasnya, dan dia menjadikan dari sebagian nikmat itu untuk memenuhi kebutuhan manusia akan tetapi hamba itu bosan dan mengeluh, maka sungguh dia telah menyebabkan hilangnya nikmat." (HR. Ath-Thabrani, Shahih At-Targhib wa At-Tarhib: 2618
Firman Allah: "....Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran..." (Al-Mai'dah [5]: 2)
Ini jadi #Selfreminder. Kita memang dituntut untuk saling tolong memolong. Tapi bukan berarti kita harus menolong teman kita dalam melakukan hal-hal yang negatif ya *misal, memberikan contekan* itu negatif, karena melanggar aturan :) alangkah lebih baiknya, sebelum ujian; kamu belajar bareng dan berusaha bertanya atau menjawab apa yang teman kita tidak pahami. Kalo sebelum ujian udah dicoba dengan belajar atau diskusi, tanggung jawab mu saat itu sudah selesai, jangan berlanjut ketika ujian berlangsung. Karena dampak ketika kita memberikan jawaban kepada teman, si teman tersebut tidak memiliki motivasi untu belajar dengan keras, karena mengandalkan kemampuan orang lain.
*kamutidak memberikan jawaban berarti tanda sayangnya kamu ketemanmu* jadi *sebagai teman (nunjuk yang sering minta jawaban, saya sayang sama kamu, mangkanya saya gak kasih :D*)
***
Oia, menjadi bermanfaat bagi orang lain banyak sekali bentuknya . Contoh lain: ketika kamu memberikan motivasi ke orang-orang untuk berubah dan berbuat baik :)
"Better Late Than Never"
Lebih baik terlambat, dari pada tidak sama sekali
Jadi bagi teman-teman *temasuk saya* yang masih belum menjadikan goals atau cita-cita terbesarnya bermanfaat bagi orang lain,
Ayo sama-sama kita memulai dari sekarang. Kita sudah memiliki dasar kenapa harus bermanfaat, alhamdulillah, semoga dengan pengetahuan ini (walau gak banyak) bisa kita implementasikan dalam kehidupan :)
senyum, salam, sapa aja udah jadi sedekah (berbuat baik) apa lagi yang lain yaa *hehe
semangat! niat jangan lupa! semoga dengan memberi dan menebar manfaat kita semua dapat cintai oleh Allah
Kalau Allah udah cinta sama hamba-Nya, duh kamu bakalan berutung banget.
Ini dia buktinya:
Rasulullah saw bersabda:
"Sesungguhnya apabila Allah----'Azza wa Jalla---- mencintai seorang hamba, Dia akan berfirman kepada Jibril 'Sesungguhnya Aku mencintai si fulan, maka cintailah dia. Kemudian Jibril menyampaikan kembali kepada penududuk langit, 'Sesungguhnya Rabbmu---'Azza wa Jalla----mencintai si fulan maka cintailah dia.' Kemudian penduduk langit mencintainya dan dibuatnya bumi pun menerimanya, apabila Allah membencinya maka seperti itu juga." (HR. Muslim)
(Kalo Allah udah cinta sama kita, penduduk langit dan bumi juga bakal cinta sama kita :) wah harusnya kita bisa lebih semangat lagi dong berbuat baik :) *ingetindirisendiri :D
Dalam sebuah hadits Qudsi Allah berfirman:
"Tidaklah seorang hamba mendekatkan dirinya kepada-Ku dengan perkara yang lebih Aku sukai dari apap-apa yang Aku wajibkan kepada mereka, dan dia terus-menerus mendekatkan dirinya kepada-Ku dengan melakukan perbuatan sunah sampai Aku mencintainya, maka apabila Aku mencintainya Aku berada dalam pendengarannya yang dia melihat dengannya, tangannya yang yang dia menggenggam dengannya, dan kakinya yang dia berjalan dengannya, dan apabila dia meminta sesuatu kepada-Ku maka Aku akan memberikannya, jika dia memohon perlindungan kepada-Ku maka Aku akan melindunganya, dan tidaklah Aku bimbang dari satu perkara yang Aku kerjakan itu disebabkan kebimbangan yang muncul dalam jiwa seorang mukmin yang tidak menyukai kematian dan Aku tidak kejelekannya." (HR. Buhkari)
Jika Allah mencintai hamba-Nya, Allahlah yang akan membimbing langsung seluruh anggota badannya pada hal-hal yang bermanfaat.
***
Luar biasa bangetkan?
Akal yang kita punya harusnya bukan cuman untuk *cek sosmed dan update status orang lain* apabila digunakan untuk mengkaji dan membaca buku sungguh luar biasa loh manfaatnya :)
jadi mari maksimalkan nikmat yang Allah berikan dengan membaca lebih banyak dari sebelumnya, dan banyak mensyukuri nikmat yang telah Allah berikan.
gambar berikut mungkin akan jadi lebih menguatkan kita kenapa harus menjadi orang yang bermanafaat
Gambar 1: "Bermanfaat untuk orang lain dapat membuat hidup lebih berarti"
Sumber: Nurul Stories
Gambar 2: "Hidup itu bukan hanya tentang pencapaian mimpi-mimpi,melainkan tentang seberapa banyak manusia yang kita mudahkan urusannya sehingga mereka tersenyum"
Sumber : Dearcerita.blogspot.com
`Bye
Semoga bermanfaat
Wassalam~
sumber: Husain, A.A.2009. Menjadi Manusia Paling Dicintai. Surakarta: Insan Kami
Komentar
Posting Komentar