TENTANG GHIBAH (Aku dan Saudariku | Jangan Ada Ghibah Dianatara Kita )
#Hikmah (1)
TENTANG GHIBAH
(Aku dan Saudariku | Jangan Ada Ghibah Diantara Kita )
(Aku dan Saudariku | Jangan Ada Ghibah Diantara Kita )
Terkadang
hal-hal dilakukan ketika kita hidup memiliki aturan
Bagi
Umat ISLAM sudah jelas panduannya Al-Qu’ran dan Hadis.
Pada
tulisan kali ini aku ingin membahas perkara GHIBAH. Suatu hal yang sering
dilakukan dilingkungan sekitarku karena disebabkan ketidaktahuannya atau bahkan
karena adanya kepuasan batin saat mengungkapkannya dihadapan saudara-saudari
lainnya.
Ghibah
dari perspektif pribadiku adalah suatu ucapan atau kata-kata seseorang mengenai
kejelekan, kekurangan dari saudara,saudari atau orang lain yang kita kenal. Dalam
hal ini kebenaran dari adanya sifat tersebut terbukti dari sikap dan perilakunya
dalam kehidupan sehari-hari, oleh karena itu kita terodorong untuk
mengungkapkannya, menceritakannya atau bahkan membicarkannya hal itu di suatu
forum yang tanpa melibatkan orang yang kita bicarakan. Simpelnya begini, kamu “ngomongin
kejelakan temenmu dibelakang” –Ini sudah masuk “GHIBAH”
Untuk
lebih jelasnya dasar pemikiran dan pendapat di atas maka perlu mendapat beberapa rujukan, sebagai
alat evaluasi dan analisis kritis dari teman-teman sekalian yaitu :
Ghibah adalah
menyebutkan sesuatu yang terdapat pada diri seorang muslim, sedang ia tidak
suka (jika hal itu disebutkan). Baik dalam keadaan soal jasmaninya, agamanya,
kekayaannya, hatinya, ahlaknya, bentuk lahiriyahnya dan sebagainya. Caranya-pun
bermacam-macam. Di antaranya dengan membeberkan aib, menirukan tingkah laku
atau gerak tertentu dari orang yang dipergunjingkan dengan maksud
mengolok-ngolok (Wikipedia).
Intinya adalah, kita
membicarakan sifat saudara/i kita yang memang itu tidak ia suka jika dibicarakan
oleh orang lain. Tapi disini bukan berarti ada dalih dari kita “Ini kenyataan,
dan dia juga tidak apa-apa jika dibicarakan” ini keliru, justru karena itu
suatu kenyataan maka itu GHIBAH. Jika dibedakan dengan FITNAH. Fitnah lebih
kepada perbuatan yang membicarakan kejelekan orang lain yang tidak benar
adanya, sementara GHIBAH membicarakan kejelakan (aib) orang lain yang memang
itu benar adanay. Intinya adalah, benar atau tidaknya suatu ucaman itu yang
namanya membicarakan kejelakan orang lain itu salah, yang bagus dan keren
adalah kamu memuji saudaramu dikala dirinya tidak ada, sebab ini adalah
perbuatan orang-orang yang bertakwa, sebagaimana sabda Rasulullah saw :
“Seorang muslim itu
adalah saudara muslim yang lain. Oleh sebab itu, jangan menzdalimi dan
meremehkannya dan jangan pula menyakitinya." (HR. Ahmad, Bukhori dan
Muslim)”.
Perkara Ghibah ini
menjadi hal yang diri pribadi saya takuti juga. Karena setiap kita tidak akan
lepas dari membicarakan kejelekan orang lain, hal ini juga disebabkan oleh berbagai
macam faktor. Entah karena risih atau bahkan merasakan dirugikan. Tetapi
setidaknya dengan kita mencari tahu maka ketika menemukan ada cacat
(sifat/karakter) pada diri saudara kita maka ada sesuatu yang kita lakukan
(selain menggibah). Karena jujur saja, awal saya mengetahui GHIBAH ini begitu
menjengkelkan. Sebab balasan bagi pelaku ghibah sangat tidak baik. Ketika kita
menggibahi seseorangkita akan rugi. Sebab pahal sholat, zikir, sedekah, puasa
dan ibadah lainnya yang kita lakukan akan diserahkan ke orang yang kita
ghibahi, dan jika kita tidak memiliki kebaikan, maka kejelakan orang yang di
ghibahi akan diserahkan ke kita. Sangat rugi. Dan hal ini mari sama-sama kita
waspadai, jangan samapi karaena GHIBAH apa yang kita lakukan ternyata tidak ada
apa-apanya disisi Allah. Menjaga Keridhoan Allah menjadi langkah utama dalam
hal ini.
Semoga Allah tetap memberikan
kita hikmah, dan semoga kita dijauhkan dari mengucapkan dan mendegarkan
perkataan yang buruk. Amin Ya Rabbal Alamin....
Komentar
Posting Komentar