Allah denganku




Bismillah...


Puji syukur kepada Allah, yang Maha Baik, Maha Terpuji..


Dear Allah
Kini kumulai serahkan usahaku, hatiku, niatku kepadaMu.
Setiap orang tidak seharusnya menjadi tempat aku ceritakan setiap niat baikku
Setiap orang tidak seharusnya menjadi penentu sikap yang kuambil
Setiap orang sekalipun mereka benci atas mimpiku. Apa yang ada pada diriku karena sifat iri yang mungkin karena pengaruh iblis (dariku semoga aku tidak melakukan hal yang sama), menolak keburukan dengan kebaikan, membalas sikap sinis dengan senyum ceriaa bener-bener goalnya karenaMu.


Dear Allah, ternyata cara terbaik untuk menjadi, menjalani peran dengan amanah, menenuhi janji, dan jujur adalah mengambil banyak sikap "tidak banyak berbicara" tetapi perbanyak niat baik dan melakukan niat baik tersebut.

Dear Allah,
Dalam hal agama, Mila memang sangat jauh dari kata baik. Mila juga masih sangat merangkak. Jujur, sebenarnya ragam usaha yang coba Mila kerjakan adalah semata-mata untuk mendorong mila istikamah. Tidak ada niatan lain. Mila ingin tetap on the trackMu Ya Rabb.
Jika ada orang yang tidak suka denga caraku mendekat kepadaMu, maka maafkan aku yang tidak bisa membahagiakan setiap hati hambamu.

Jika ada orang yang tidak terima denga prinsip, perubahan baik yang saat ini aku mulai arahkan kepadaMu, untukMu. Benar-benar ingin, dengan apa yang sudah Engkau turunkan, maka maafkan aku ya Allah jika aku mengambil sikap jujur, untuk menampilkan diriku apa adanya, aku hanya manusia hina, memang untuk bisa bersanding dengan hamba-hambaMu yang shalehah di dunia bahkan sangat tidak pantas. Maka jika di kalangan mereka ada yang tidak suka dengan caraku dekat dan merangkak menujuMu, maka sekali lagi aku minta maaf. Tidak bisa menjadi yang terbaik atau sama baiknya seperti mereka, seperti  orang-orang tersebut, aku hanya sedang menjadi yang terbaik dari diriku sebelumnya ya Allah. Segala niat baikku yang kusembunyikan dan kutampakan, Engkau pasti mengetahui, pun dengan mimpiku. Aku sekarang percaya ya Allah, hanya kepadamu saja yang tak pernah iri, jika aku harus menyatakan mimpi besarku, justru engkaulah yang mendukung, yang paling mendukung dan menjadi support system dalam hidupku, aku juga percaya jika aku ingin segalanya, tidak akan ada lagi yang mematahkan mimpi itu, karena bersamaMu, saat kungkapkan kepadaMu, malah mimpi itu tumbuh, bahkan Engkau akan semakin  menghebatkan mimpiku tersebut.

Dear Allah, sekalipun Engkau tahu banyak hal tentang kelemahanku, tentang buruknya aku atau apapun jenis kelemahanku dalam hidupku ini, kau sama sekali tidak menjadikan itu alat untuk menghinaku, melemahkanku, justru karena kelemahanku tersebutlah kau membimbing, menjadi sebaik-baik partner, dan menjadikan itu semua jalan aku mendekat kepadaMu yang luar biasa sempurnanya. Justru, dengan kelemahanku ini, kau malah tidak sabar untuk ku datangi agar hubungan kita makin dekat, kau menerima kelemahanku, dan kau mau membantu aku untuk memperbaiki kelemahan yang ku miliki. 

Dear Allah.
Sungguh,  ternyata dalam hidupku ini, Engkau adalah yang paling berharga.
Sungguh, ternyata dalam hidupku ini Engkau adalah alasan terbesarku menjadi amanah, jujur, dan menepati janji. *walau belum sempurna segala perkara itu
Sungguh, aku baru sadar. Ternyata yang menjadi alasan kuat kenapa aku harus tetap melewati jalan sunyi ini, belajar merangkak mengetahui tentang agama ini secara pelan, adalah benar-benar kepadaMu saja aku berserah.

Dear Allah, sekarang aku paham. Hanya Engkau yang bisa benar-benar paham dengan diri yang lemah dan penuh kurang ini.

Dear Allah. Sekalipun banyak yang tidak suka, aku percaya. Sangat amat percaya. Bahwa pandangan manusia tidak akan bisa merubah apa yang ada di hidupku. Sekalipun orang lain tidak suka denganku, tidak suka melihat usahaku, tidak suka jika aku tumbuh dan berkembang, itu tidak akan memberi pengaruh terhadap takdir baik yang datangnya dariMu untukku :)

Dear Allah.
Gak tau lagi harus ngomong apaaaa.
Keluargakupun aku kini tidak mempercayainya, lagi.
Apalagi orang selain mereka. Kecuali hanya sebagian orang yang benar-benar memahami proses yang aku jalani, menjadi penerang dan tidak memadamkan setiap mimpi kecil dan mimpi besarku.


Dear Allah, ternyata sendiri itu tidak masalah.
Sendiri dengan proses yang aku jalani untuk berusaha mendekat kepadamu. Karena dari sana keikhlasanku diuji, darisana orang hanya melihatku kaum rebahan, kaum duniawi. Orang-orang menganggap aku orang yang berlebihan dalam agama. Padahal jujur, kenapa aku melakukan semua itu, karena atas dasar kesenanganku kepadamu. Bukan karena yang lainnya. Jujur, itu yang bisa membuat aku tenang. Itu yang bisa buat aku tetap survive. Melakukannya sebanyak mungkin, walau kualitasnya masih harus aku perjuangkan agar engkau lebih rida, lebih senang jika aku mendekatiMu :(.

Dear Allah, untuk setiap pemikiran manusia tentangku, aku kembalikan kepadamu.
Untuk setiap hal buruk, hal baik yang ada dalam diriku. Cukup Engkau yang memahaminya, orang lain berhak mengatakan hal buruk akan diriku, tentang prosesku menuju yang penuh dengan cacat, penuh dengan kepalsuan, penuh dengan A, B, C, D hingga Z. Jujur, aku benar-benar sedang berjuang dengan diriku sendiri ya Rabb :(

Berjuang untuk mau mendekat kepadaMu yag Mulia, sedang aku hamba yang hina
Berjuang untuk taat padaMu yang Maha Hebat, sedang aku hamba yang lemah
Berjuang untuk cari perhatianMu padaku, karena aku dulunya amat jauh dariMu, hamba yang paling jauhh
Berjuang untuk selalu menumbuhkan rasa cintaku setiap hari kepadaMu yang Mahaaaa mengasihi dan menyayangi
Berjuang untuk selalu menjadikanMu alasanku untuk melakukan kebaikan, meskipun dalam perkara duniawi.

Jika perjuanganku ini sering menimbulkan padangan negatif dari sekitarku, aku berharap Engkau menjadi zat yang sedang mempercayai maksud dan tujuanku.
Jika perjuanganku ini sering dipertanyakan, "kok gini" "kok tidak begini" maka jujur, aku kembalikan kepada Mu. Aku sebenarnya tidak sedang menjadikan diriku hebat, aku sedang tidak menjadikan dirikuuuu luar biasa, aku tidak sedangggg mencari cara agar dikenal oleh penduduk bumi dan disenangi oleh merekaaa. Jujur, aku sedang merangkak, berjuang, dan berkonflik dengan diriku sendiri, aku hanya sedang ingin berjuang lebih baik dari diriku sebelumnya.
 
Jaga aku, temani langkahku merangkak, jadilah pendengarku, bantu aku menjalani fase hidupku selama di dunia, jadilah tempat aku bercerita, menumbuhkan mimpi, jadilah yang paling memahamiku, jadilah mataku, pendengaranku, jadilah lisanku, arahkan raga yang sangat lemah ini untuk taat padaMu ya Rabb. Jadilah semua itu untukku, karena aku tidak bisa menuntut dan menemukan itu semua pada diri orang-orang di sekitarku bahkan keluargaku sendiri. Aku hanya memiliki Engkau Zat yang Maha Hebat. Aku hanya percaya, Engkau adalah tempat terbaik untuk bercerita, kepadamu saja yang paling membuatku tenang: untuk menjadi tempatku mengadukan segalanya, termasuk rasaku pagii ini yang telah terpendam lamaaaaa

Ya Allah jadikanlah apa yang "sedang tidak baik-baik saja" menjadi "baik-baik saja"
Ya Allah, Engkaupun lebih paham tentang manusia lain yang kutemui: kebaikannya, dan berjuta-juta amalan shalehnya. Jika aku salah menilai mereka, maka luruskanlah dan jadikanlah aku tidak menyalahi kewajiban yang seharusnya tugas menilai hanya Engkau yang pantas. Karena aku juga sedang dalam proses penilaianmu


Kini aku sadar, bagi diri yang sedang penilaian RabbNya yang dia cintai, maka tidak sepantasnya menjadi penilai untuk sikap dan  hidup orang lain.
Kini aku sadar, bagi diri yang sedang proses taat mencari rida Rabb yang dia cintai, maka tidak sepantasnya menjadi pemberi label untuk hidup dan jalan  yang orang pilih sekalipun orang itu tidak taat. aku cukup mengingatkan.

Kini aku sadar, bagi diri yang sedang proses belajar semata-mata karena ingin mengangkat derajat martabat agamaNya, maka tidak sepatutnya menjadi pengahalang orang-orang yang ingin melakukan hal yang sama. Harusnya mendukung, dan jika dirinya dicontoh dalam gerak dan usaha, maka anggaplah itu wakafmu untuk agamaMu lewat saudaramu. Niatkan, niatkan, niatkan segala hal untuk kebaikan agama, untuk syiar agamaNya. Semoga Allah melepas rasa-rasa dan penyakit hati dari diri yang hina ini. Semoga Allah menjadikan apa yang ada dalam diri ini, adalah sebagai pelajaran, dan semoga aku yang sedang belajar ini Allah bantu untuk memperbaiki segala halyang belum selesai dengan diriku.

Ya Rabb untukku yang masih menjadi anggota baru dalam perjalanan di jalanMu, maafkan aku :( Penuh hina. Maafkan. Harapku, tolong jangan tinggalkan aku sedetikpun, karena aku benar-benar akan sangat tak berdaya, jika sedetik itu dijuhi olehmu, akan jadi apa diriku kini, esok dan nanti :(

Please, keep stay with me. Tolong jaga aku, karena yang benar-benar kupunya hanya Engkau :(
Zat yang paling kuat, paling paham pada apa yang ada pada diriku :(

Dear Allah, keep stay with me.
Love You.
And thank you for everything :)

From Mila, Your human :)



Love Allah before Love Yourself
Ingat harus tetap hidupkan Mimpimu, Harus tetap Ceriaaa, gak boleh sedih. Karena Muslim itu karakternya Always Ceriaaa :)

Bismillah, lets going to next level. Allah always stay with you Mila. Semangat yaaa *selftalks
alhamdulillah..


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tradisi "SALAMA LOKO" dalam pandangan asas Religio Magis Suku Mbojo

TENTANG GHIBAH (Aku dan Saudariku | Jangan Ada Ghibah Dianatara Kita )

"SAMBORI" DALAM HARMONI