Break The Limits By Vitriyanti | Review Buku #Edisi2
Bismillahirrahmanirrahim…
Selamat Malam
GoodReads, Bulan Puasa tidak harus menjadikan kita gak produktif ya. Justru di
bulan inilah kita bisa melakukan banyak hal (kebaikan dan perbuatan-perbuatan
yang berfaedah akan di lipat gandakan!! Gak percaya? (bacaaa :D)
…..
Kalian
bisa baca artikel yang isinya keutamaan bulan Ramadhan dibandingkan bulan lain
nya ya, udah dewasa jadi harus mandiri harus cari sendiri? (benar begitu?)
*bener Mil* (jawab Sendiri)
***
Alhamdulillah
masih diberi oleh Allah rahmat dan karunianya berupa motivasi untuk mau share ke temen-teman, dan tentunya nikmat rezeki dari Allah melalui kakek *tempo
lalu dikirimin uang :D* (makasi Papa tua: panggilan saya kepada kakek tercinta
:D), jadi salah satu cara saya menjadikan uang tersebut berfaedah dengan jalan
selalu menyisahkannya untuk beli buku, *ah Mil, gak keren! Harusnya beli baju,
kerudung, gamis yang keren-keren* (ucap GoodReads)
Hmm…
Gimana
ya??? Ada salah seorang yang berpesan kepada saya, penuhilah dahulu kebutuhan
di atas leher baru dibawahnya! *maksudnya apa Mil?*
Jadi
maksudnya, kebutuhan di bawah leher itu semacam pakaian, sepatu, dan hal-hal
yang masih ada backupnya :D, kebutuhan di atas leher adalah lebih ke asupan
pikiran kita (jadi jangan cuman melulu gaya hidupyang harus dipikirin tapi
juga wawasan dan sudut pandang juga harusnya semakin diasah dan dikembangkan dengan banyak membaca dan belajar *yegakk?? * (duh Mila kok jadi bijak gitu
yak) *haha* (sekali-kali gak papa :D)
***
Ok,
kebiasaan banget ya kalau mau review buku musti panjang banget pengantarnya. Baiklah,
sebelum mulai membaca tulisan di blog ini *atau saat belajar * jangan lupa say basmallah together
(bismillahirrahmanirrahim)
Kenapa
harus? Karena yang punya ilmu bukan diri kita apalagi manusia lainnya, tapi Allah. Jadi kalo
Allah mau ngasih pemahaman yang bener dan tentunya bermanfaat bagi diri kita
dan sesama ya kudu dengan caranya Allah dong bukan caranya manusia dan semau kita :D. Karena sepintar dan sehabatnya orang, ia pasti akan menemukan titik dimana ia bingung dan gagal paham, tapi Allah maha sempurna. Jadi pilih mana hayoo minta ke Allah atau kemanusia ? :)
***
OKE
OKE TUH KAN MILA CERAMAH LAGI *haha, kan emang harus begitu GoodReads, saling
mengingatkan! Karena surga terlalu luas kalo cuman ada aku! Kita harus barengan
dan isi surga itu samama. Kalau kata organisasi saya (PRIMA: Penalaran Riset Ilmiah Mahasiswa unram) 'tak ada aku ataupun saya, yang adaa hanyalah kitaaa" (tuh kan jadi nyanyi)
***
Sebenernya
jadwal review bukunya malam minggu, tapi gak sempet karena ketiduran ^0^
(hehe, istirahat dulu maksudnya), tapi Qordarullah Allah beri kesempatan kepada saya untuk share buku satu ini yakni "break the limits" yang luar biasa menambah cara pandang saya mengenai
life, love, and dream :”D
Buku
ini awalnya saya temukan ketika berselancar di dunia khayalan, alias IG (oia
jangan lupa follow IG ku milaseptianharyati *bukan promosi, tapi kita juga
bisa sharing disosmed yang satu ini :D*
Kalian
kenal kak Raeni? *nanya ke GoodReads* (kenal, Mahasiswa Unnes yang 4 tahun lalu
viral karena didampingi oleh ayahnya menggunakan becak saat datang ke acara
wisuda) beliau merupakan mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi yang mendapat
predikat cumlaude di Unnes (tepuk tangan dulu) keren kan? *iya keren*
Saya
punya hoby stalker akun sosmed orang, apalagi IG (tapi ini khusus ukun sosmed
yang berfaedah dan yang saya anggap menginspirasi ya)
Jadi
disana kak Raeni megang buku yang berwarna putih sembari memberikan caption
“Teringat perjuangan 4 tahun yang lalu ketika menempuh S1 (begitu kira-kira
ucapan beliau)” memang perjuangan kak Raeni hingga dapat seperti sekarang ini,
yakni menjadi lulusan dari University of Birmingham, UK bukanlah dengan proses yang enak dan tanpa
tantangan dan hambatan.. Perjalanan beliau sangat panjang dan penuh dengan
lika-liku, (loh kok kamu bisa tahu Mil? *Aku udah baca loh bukunya Kak Raeni,hehe perjalanannya
sangat menginspirasi* (kok gak direview di blog ini Mil? Oke kapan-kapan yak
:D) *jawab sendiri lagi* (ini bukan semacam manusia crazy tapi ya mungkin aja
Goodreads yang baca terlintas pertanyaan yang demikian, siapa tahu)
Lanjut…
Jadi
buku yang saya review saat ini merupakan
rekomendasi dari Kak Raeni, tanpa pikir panjang *padahal uang belum dikirimin*
saya langsung menghubungi kak Vitri!!!
Kak
Vitri,
kakak baru saya selepas kakak-kakak yang lain *haha* terimakasi kak
telah menjadi keluarga baru Mila di
tahun 2018.
Jadi
kak Vitri merupakan mahasiwi UI. Beliau merupakan calon psikolog yang mengambil
peminatan dalam bidang Klinis Dewasa. Dalam menempuh pendidikan tersebut, Kak
Vitri dibiayai oleh program beasiwa LPDP dari pemerintah Indonesia. *Luar
biasa, menginspirasi kak*
Penulis
juga merupakan alumni universitas yang sama pada saat menempuh pendidikan S1
dalam program kelas ekstensi. Pada saat menempuh program tersebut Kak Vitri
berhasil menyelesaikan kuliah selama 4,5 tahun dari 5 tahun program yang
dicanangkan oleh fakultas. Berhasil menyelesaikan kuliah dengan IPK yang
memuaskan sambil tetap aktif bekerja setiap harinya, menjadi kebanggaan
tersendiri bagi Kak Vitri selaku penulis buku yang akan saya review yakni:
“Break The Limits”
Gambar 1. Break The Limits By Vitriyanti
Singkat
cerita, saat saya menghubungi beliau lewat IG. Saya perkenalkan diri dan bertanya harga
bukunya. Kak Vitri responnya sangat cepat, bahkan saat itu beliau langsung menanyakan
alamat saya. Padahal masalah pembayaran belum dibahas. Uangpun belum dikirimin sama orang rumah, dan soal
pengiriminan uang kak Vitri gak pernah singgung sama sekali *MasyaAllah kak*
Malu
juga sama kak Vitri, udah segitu percayanya sama saya! Alhamdulillah ketika
uang sudah dikirim sama orang rumah, malam itu saya langsung transfer
uangnya ke Kak Vitri. Beliau memang gak bahas masalah pembayaran, tapi masa ia
saya harus bayar ketika orang nagih *kan gak baik juga* (Mila konsumen yang baik
ya* iya jadi wajib di contoh* wkwk)
***
BREAK
THE LIMITS artinya Menembus Batas :D
(Meraih
Asa Dengan Usaha)
Bye
Vitriyanti
Membacalah!
Carilah buku yang paling kamu cintai! ada beribu-ribu bahkan lebih buku yang
telah ditulis oleh orang zaman dulu hingga saat ini, cari satu buku dari ribuan
buku tersebut, karena untuk menyukai membaca kau hanya perlu mencari satu buku
yang paling kamu cinta! (Najwa Shihab, Duta Baca Indonesia)
Buku “Break
The Limits” (meraih asa dengan usaha) menjadi salah satu daftar buku
yang saya cintai, mengapa? Pertama, dari judul buku; yang artinya menembus batas? kalian akan bisa mendeskripsikan sendiri makna dari kata tersebut :) . Kedua karena penulisnya.
Saya tidak tahu kenapa, di setiap tempat yang saya kunjungi, disetiap interakasi yang saya bangun
dengan orang lain sebagaian besar orang tersebut memiliki kesemaan dengan saya,
salah satunya tentang Dream atau mimpi. Ketika saya Personal Chat (alias PC
*ituloh yang sering bgt GoodReads sebut di WA :D) sama beliau, rasanya sudah
mengenal lama, orangnya baik. Humble, dan udah kayak kakak sendiri. Jadi ketika baca bukunya pun saya dibawa oleh kak Vit untuk menjadi dirinya. Kak Vitri merupakan sosok putri bangsa yang berpretasi, buktinya apa? Yaps, lewat buku ini Kak Vitri telah membutikan bahwa pemuda tidak hanya bicara tetapi juga bertindak melalaui karya yang nyata. Penulis Indonesia, jadi mari baca dan hargai karya-karya pemuda dan pemudi Indonesia. Kalo bukan kita siapa lagi? :)
Ketiga, gaya bahasa yang digunakan. Kak Vitri tidak muluk-muluk. Judul boleh
keren, jangan sampai isi dalam bukunya tidak bermakna apa-apa. Ungkapan
dari seseorang tersebut berhasil dipatahkan oleh Kak Vitri, bahwa pada tiap Bab dan Sub bab bukunya Beliau
berhasil meninggalkan jejak hikmah dan makna dibalik kisah nyata yang beliau
alami sendiri.
***
Buku
Break
The Limits ini memiliki 5 Bab dengan beberapa sub pokok pembahasan.
Jumlah halamannya 132. Kalian bisa membaca buku ini dalam waktu 3 jam (dengan
syarat fokus dan gak banyak main) *saya mungkin bukan contoh yang baik, saya
menyelesaikan buku ini sekitar pukul 12 Malam. Mulai bacanya pukul 12
siang (karena bukunya saya terima minggu sekitar pukul 10 pagi) jadi saya bacanya gak bisa fokus
dalam beberapa jam hari ini (misal lansung full 3 jam dalam sehari) ini terjadi
karena ada agenda lain yang harus dikerjakan (tapi ini jangan jadikan alasan
untuk gak baca dan gak nyelesaiin baca buku ya).
Tapi bagi temen-temen yang libur, dari pad baca sosmed yang sebagian besar
status teman yang gak berfaedah mending baca buku atau baca blog saya *hhh*
***
Chapter
1
Selendang Warna
Pada
bagian bab ini, kak Vitri menceritakan latar belakang keluarga beliau. Kak
Vitri merupakan salah seorang anak yang berasal dari keluarga yang amat sangat
sederhana. Kondisi keluarga yang sederhana menjadikan Kak Vitri menganggap
bahwa dirinya tidak memiliki masa depan yang cerah. Bagaimana tidak, saat
mengaji di salah satu rumah warga di kampungnya, Kak Vitri telah diprediksi oleh warga yang akan menikah
lebih dulu. Hal ini tidak lain karena jika kondisi keluarga tidak mampu,
maka pilihannya hanyalah menikah muda. Itulah budaya yang masih bertahan dikampungnya.
Ayah,
Ibu yang tidak memiliki pendidikan tinggi dan hanya sibuk dengan pekerjaan masing-masing
menjadikan dirinya tidak tercukupi kebutuhan hidupnya. Ayah dan ibu memang
bekerja, tetapi jumlah yang diperoleh hanya cukup untuk makan dalam sehari dan
sebagiannya disisihkan untuk biaya sekolah. Sementara itu, kasih sayang dari
kedua orang tuanyapun sama sekali tidak ia dapatkan. Ayahnya hanya penjual
kajang ijo, sementara ibu seorang penjahit. Ayah yang masih memiliki kebiasaan
berjudi dan beragam sikap tidak baik lainnya menjadikan Kak Vitri kekurangan
sosok teladan dan panutan dalam keluarganya.
Rumah
yang dijadikan tempat tinggal adalah rumah bambu yang sempit hasil dari kerja
keras ayah dan ibunya. Kondisi keluarga, pribadi yang tidak seberuntung
teman-temannya menjadikan Kak Vitri iri. Dunia seakan-akan tidak berpihak
kepadanya.
Yang
menjadi pertanyaan kita sekarang adalah,
apakah dengan kondisi demikian kak Vitri menyerah dan berserah diri pada
nasibnya?
Tentu tidak, iri yang kak Vitri miliki saat
itu mendorongnya untuk berkeinginan menjadikan dirinya berbeda dengan orang
lain, ia tidak ingin berpangku tangan dan pasrah pada keadaan. Kalo kata kak
Vitri dalam bukunya begini, takdir kita
memang sudah dicatat di kitab-Nya, tapi bukan berati kita gak punya kesempatan
buat ngubah beberapa diantaranya. (Itu bahasa saya ya, kalo bahasanya kak fitri
lebih baku dan formal. Ini semata-mata supaya temen-temen lebih simpel aja
memahaminya) *mila care banget sama GoodReads* *iya, because we share we care
we inspiring *hehe
Oia,
btw judul Chapternya kan selendang warna. Menurut kalian gimana? Ada gak
hubungannya sama apa yang udah coba saya share di chapter tersebut?
Jadi
begini GoodReadas, chapter dengan judul Selendang Warna, kak Vitri
mencoba membuatnya kedalam sub-sub pokok bahasan terdiri dari latar belakang
keluargnya, kondisi bapaknya, gimana rasanya
patah hati, dan
sederet cerita pahit sepahit kopi ABC *Bukannya kopi
ABC manis Mil? *yaiya manis kalo ada gula, tapi kalo gak dimasukin gula ya gak
manis* wwkwk
Oke.
Supaya review bukunya agak seriusan dan dapat diambil manfaatnya walau sedikit, berikut adalah
pesan dari Kak Vitri untuk pembaca (termasuk GoodReads) pada bagian Chapter 1
dengan 6 sub bab.
takdir
kita memang sudah dicatat di kitab-Nya, tapi bukan berati kita gak punya
kesempatan buat ngubah beberapa diantaranya
“Rejection
Allah’s protection” dan kadang Allah menyanyangi kita melalui cara yang kurang
menyenangkan bagi kita.
Jangan
khawatir ketika Anda diacuhkan, tetapi berjuanglah jadi layak untuk dikenal”
–Abraham Lincoln
(Oia,
kutipan yang ini kak Vitri letakan saat dirinya merasa minder dengan kondisi
fisik dan kondisi keluarganya yang tidak seberuntung teman-temannya yang lain.
Dititik inilah ia mulai mengubah cara pandangnya bahwa, dirinya hanya perlu
belajar dan berjuang dengan sungguh-sungguh untuk menjadikan dirinya
berprestasi dan unggul. Ia tidak harus seperti temannya yang cantik, langsing,
putih dan dengan segala kesempurnaan yang dimiliki temannya, tetapi ia hanya
terus menanamkan dalam dirinya bahwa ia hanya perlu fokus pada tujuannya saat
itu yakni belajar dan mendapatkan prestasi yang bagus.
Hidup
adalah perjuangan. Sudah selayaknya kita berjuang untuk sesuatu yang lebih
baik.
Walt
Disney yang kak vitri kutip pendapatnya menjelaskan bahwa “semua mimpimu akan
terwujud asalkan kamu punya keberanian untuk mengejarnya”
“sesungguhnya
Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, kecuali kaum itu sendiri yang
mengubah apa yang ada pada dirinya”
Alhamdulillah,
Sudah
malam..
Masih ada beberapa chapter lagi yangtentunya penuh hikmah dan makna. Tapi apalah daya,
mata sudah mulai ngasih kode, *tidurlah Mil…… tidurlah *
Next
time akan saya share lagi ya
Semoga
Tulisan yang sedikit ini bermanfaat
Jangan
lupa selalu share apa yang kamu ketahui,(buat apa pelit?) karena sukses itu bukan tentang apa yang
sudah kamu capai. Tetapi sukses adalah sudah berapa orang yang sudah kamu
bantu, siapa orang yang sudah mampu berkembang karenamu, dan siapa orang yang
mendapatkan hikmah dan manfaat darimu
Saya
bukan Mario teguh jadi maafkan saya tidak sepuitis beliau
Wasalamualaikum
Wr.. Wb...
~bye~
Komentar
Posting Komentar