Tanyakan pada diri. Kenapa harus bosan ketika belajar?
Bismillah....
Tahun 2018 menjadi tahun yang belum bisa disimpulkan seperti apa endingnya, karena jujur saja. Untuk waktu yang saya jalani tiap haripun masih sangat sulit saya identifikasi bagaimana akhirnya. Sayapun baru menyadari, ternyata itu salah satu kekurangan saya. Tidak membuat to do list. Hal apa saja yang seharusnya saya lakukan. (Hikmah 1)
Lakukan sesuatu yang bermanfaat bagimu, karena hasilnya akan kau peroleh esok atau esoknya lagi. Belajar untuk menguatkan diri dan mendidik diri menjadi kuat. Saya , temen-temen pernah mengalami yang namanya bosan dalam belajar. Dan sayapun demikian.
Ada satu pertanyaan yang harus kita jawab ketika bosan belajar. Mengapa kita harus bosan belajar?
Bukankah dengan belajar :
1. Kita menjadi tahu
2. Kita menjadi lebih bisa
3. Perbuatan kita terhitung ibadah
4. Pemikiran kita tidak lagi sempit
5. Biasanya orang yang sering belajar itu adalah orang yang rendah hati, menganggap bahwa dirinya penuh kekurangan. Karena dia tahu, Allah lah yang Maha sempurna.
Point ke-5 sepertinya sangat perlu untuk dibahas. Mengapa kita harus belajar? agar kita tidak menjadi orang yang sombong disisi Allah.
Buah dari ilmu pengetahuan adalah kedekatan kita dengan Allah
Buah dari ilmu pengetahuan adalah baiknya cara pandang kita terhadap suatu peristiwa postif atau negatif
dan buah dari ilmu pengetahuan adalah munculnya sikap rendah diri. Mengapa saya harus belajar? karena saya tahu saya tidak memiliki bekal untuk mencapai apa yang saya impikan melainkan dengan cara belajar.
Mengapa harus belajar, karena saya tidak bisa memastikan ilmu mana yang dapat saya gunakan nanti kedepannya untuk menghadapi setiap kondisi di masa yang akan datang
Mengapa saya harus belajar, agar saya bisa mengenal dunia sesuai dengan hakekatnya yaitu "suatu yang sementara"
Maka, diri saya pribadi menyimpulkan, ketika kita tidak belajar maka kita takabur dan sombong dengan kemampuan kita
Jika kita tidak beribadah dan melakukan hal yang bermanfaat berarti kita tidak tahu diri dihadapan Allah
Jika kita tidak mengerjakan sesuatu dengan maksimal, berarti kita adalah manusia miskin yang mengharapkan bisa seperti orang yang memiliki kekayaan
Jika kita tidak menentukan hal yang bermanfaat untuk dilakukan hari ini, maka kita telah menua dan tidak becus mengurus dan mendidik diri.
Ternyata orang yang tidak menghabiskan waktunya sehari dalam belajar adalah orang yang paling merugi
sebab ia telah berlalu tanpa suatu ilmu dan hikmah dari kehidupan yang dia jalani pada hari itu
Ini coretan pengingat bagi pribadi. sayapun teringat dengan salah seorang teman yang tempo lalu satu tempat belajarbahasa, dia berkata "ketika saya tidak membaca bahkan memegang buku dalam sehari, saya merasa bersalah kepada kedua orang tua saya." begitu mulianya dia, sampai bisa berpikir seperti demikian.
Menengok kembali bagian terlemah dalam diri, yaitu terlalu menyerah dengan diri sendiri. Maksudnya apa?
kita terlalu mengikuti apa yang diri kita inginkan
kita terlalu memanjakan diri kita
kita terlalu merasa apa yang ada dalam diri hanya cukup dengan posisi manusia standar
jika kita hingga detik ini berpikir, kapan kita benar-benar mempelajari sesuatu dengan baik? lalu hari yang dilalui tanpa belajar itu nanti bagimana caranya untuk dipertanggung jawabkan ?
jangan sombong, jangan sombong, kamu itu hanya manusia biasa, kamu adalah makhluk lemah.
jangan sombong, jangan sombong, jangan karena kamu telah memiliki sesuatu yang menurutmu cukup untuk dijadikan bekal, kamu tak lagi mendidik diri kamu untuk belajar berjuang. jangan begitu. kamu harusnya sadar, diri kamu harus dididik hingga kamu bisa memastikan kamu dapat selamat dan mati dalam keaadan taat, bukan dengan sikap takabur, kebodohan, kemiskinan, bahkan tidak taat.
Jangan sombong, didiklah dirimu untuk menyelesaikan apa yang harus diselesaikan, jangan ikuti kemauan dalam dirimu yang sesat yang hanya inginkan rasa enak saja dalam hidup. jangan begitu. kamu harus berpikir. banyak orang yang berada dalam kubur yang ingin kembali bangkit karena ingin berbuat baik, namun Allah tidak memberikan itu,malah Allah melimpahkan kesempatan itu kepadamu. maka kamu harusnya bisa lebih baik dari orang yang berada dalam kubur, harusnya amalanmu bertambah, ilmumu, pengalamanmu, harusnya kamu bisa lebih baik dari berbabagai sisi, karena perbaikan yang terus kamu lakukan. Ingat, jika kau tidak belajar, lalu apa bedanya kamu dengan mayat?
didiklah diri, untuk mengikuti kemauan Allah bukan kemauan kita sendiri. Belajar, kerjakan tugasmu, kamu harus berpikir kamu bukanlah sesuatu yang berharga jika tidak memiliki ilmu dan amal.
didiklah diri untuk tidak selalu menginginkan bagian yang termanis dalam hidup, tetapi didiklah diri untuk banyak banyak merasakan hal yang pahit, agar kamu menyadari tidak ada sesuatu yang dapat dicapai dengan mudah . oleh karena itu belajar, belajar, membaca, membaca, beramal, beramal, jangan sombong. jangan merasa sudah melakukan, padahal kamu belum tahu itu diterima atau tidak disisi Allah....
#SELAMAT HARI MENDIDIK DIRI
Mila Septian Haryati
@UPT_Perpustakaan Universitas Mataram
30 April 2018
Menjelang Ujian Proposal ^Amin
Tahun 2018 menjadi tahun yang belum bisa disimpulkan seperti apa endingnya, karena jujur saja. Untuk waktu yang saya jalani tiap haripun masih sangat sulit saya identifikasi bagaimana akhirnya. Sayapun baru menyadari, ternyata itu salah satu kekurangan saya. Tidak membuat to do list. Hal apa saja yang seharusnya saya lakukan. (Hikmah 1)
Lakukan sesuatu yang bermanfaat bagimu, karena hasilnya akan kau peroleh esok atau esoknya lagi. Belajar untuk menguatkan diri dan mendidik diri menjadi kuat. Saya , temen-temen pernah mengalami yang namanya bosan dalam belajar. Dan sayapun demikian.
Ada satu pertanyaan yang harus kita jawab ketika bosan belajar. Mengapa kita harus bosan belajar?
Bukankah dengan belajar :
1. Kita menjadi tahu
2. Kita menjadi lebih bisa
3. Perbuatan kita terhitung ibadah
4. Pemikiran kita tidak lagi sempit
5. Biasanya orang yang sering belajar itu adalah orang yang rendah hati, menganggap bahwa dirinya penuh kekurangan. Karena dia tahu, Allah lah yang Maha sempurna.
Point ke-5 sepertinya sangat perlu untuk dibahas. Mengapa kita harus belajar? agar kita tidak menjadi orang yang sombong disisi Allah.
Buah dari ilmu pengetahuan adalah kedekatan kita dengan Allah
Buah dari ilmu pengetahuan adalah baiknya cara pandang kita terhadap suatu peristiwa postif atau negatif
dan buah dari ilmu pengetahuan adalah munculnya sikap rendah diri. Mengapa saya harus belajar? karena saya tahu saya tidak memiliki bekal untuk mencapai apa yang saya impikan melainkan dengan cara belajar.
Mengapa harus belajar, karena saya tidak bisa memastikan ilmu mana yang dapat saya gunakan nanti kedepannya untuk menghadapi setiap kondisi di masa yang akan datang
Mengapa saya harus belajar, agar saya bisa mengenal dunia sesuai dengan hakekatnya yaitu "suatu yang sementara"
Maka, diri saya pribadi menyimpulkan, ketika kita tidak belajar maka kita takabur dan sombong dengan kemampuan kita
Jika kita tidak beribadah dan melakukan hal yang bermanfaat berarti kita tidak tahu diri dihadapan Allah
Jika kita tidak mengerjakan sesuatu dengan maksimal, berarti kita adalah manusia miskin yang mengharapkan bisa seperti orang yang memiliki kekayaan
Jika kita tidak menentukan hal yang bermanfaat untuk dilakukan hari ini, maka kita telah menua dan tidak becus mengurus dan mendidik diri.
Ternyata orang yang tidak menghabiskan waktunya sehari dalam belajar adalah orang yang paling merugi
sebab ia telah berlalu tanpa suatu ilmu dan hikmah dari kehidupan yang dia jalani pada hari itu
Ini coretan pengingat bagi pribadi. sayapun teringat dengan salah seorang teman yang tempo lalu satu tempat belajarbahasa, dia berkata "ketika saya tidak membaca bahkan memegang buku dalam sehari, saya merasa bersalah kepada kedua orang tua saya." begitu mulianya dia, sampai bisa berpikir seperti demikian.
Menengok kembali bagian terlemah dalam diri, yaitu terlalu menyerah dengan diri sendiri. Maksudnya apa?
kita terlalu mengikuti apa yang diri kita inginkan
kita terlalu memanjakan diri kita
kita terlalu merasa apa yang ada dalam diri hanya cukup dengan posisi manusia standar
jika kita hingga detik ini berpikir, kapan kita benar-benar mempelajari sesuatu dengan baik? lalu hari yang dilalui tanpa belajar itu nanti bagimana caranya untuk dipertanggung jawabkan ?
jangan sombong, jangan sombong, kamu itu hanya manusia biasa, kamu adalah makhluk lemah.
jangan sombong, jangan sombong, jangan karena kamu telah memiliki sesuatu yang menurutmu cukup untuk dijadikan bekal, kamu tak lagi mendidik diri kamu untuk belajar berjuang. jangan begitu. kamu harusnya sadar, diri kamu harus dididik hingga kamu bisa memastikan kamu dapat selamat dan mati dalam keaadan taat, bukan dengan sikap takabur, kebodohan, kemiskinan, bahkan tidak taat.
Jangan sombong, didiklah dirimu untuk menyelesaikan apa yang harus diselesaikan, jangan ikuti kemauan dalam dirimu yang sesat yang hanya inginkan rasa enak saja dalam hidup. jangan begitu. kamu harus berpikir. banyak orang yang berada dalam kubur yang ingin kembali bangkit karena ingin berbuat baik, namun Allah tidak memberikan itu,malah Allah melimpahkan kesempatan itu kepadamu. maka kamu harusnya bisa lebih baik dari orang yang berada dalam kubur, harusnya amalanmu bertambah, ilmumu, pengalamanmu, harusnya kamu bisa lebih baik dari berbabagai sisi, karena perbaikan yang terus kamu lakukan. Ingat, jika kau tidak belajar, lalu apa bedanya kamu dengan mayat?
didiklah diri, untuk mengikuti kemauan Allah bukan kemauan kita sendiri. Belajar, kerjakan tugasmu, kamu harus berpikir kamu bukanlah sesuatu yang berharga jika tidak memiliki ilmu dan amal.
didiklah diri untuk tidak selalu menginginkan bagian yang termanis dalam hidup, tetapi didiklah diri untuk banyak banyak merasakan hal yang pahit, agar kamu menyadari tidak ada sesuatu yang dapat dicapai dengan mudah . oleh karena itu belajar, belajar, membaca, membaca, beramal, beramal, jangan sombong. jangan merasa sudah melakukan, padahal kamu belum tahu itu diterima atau tidak disisi Allah....
#SELAMAT HARI MENDIDIK DIRI
Mila Septian Haryati
@UPT_Perpustakaan Universitas Mataram
30 April 2018
Menjelang Ujian Proposal ^Amin
Komentar
Posting Komentar