Pertanyaan, pernyataan, dan perenenungan #Ruangan Pemikiran 1

 

Bismillah..

Ruang pemikiran ku kali ini ingin kembali mengingat kesempatan mengisi webinar yang diadakan oleh himpunan mahasiswa program studi PPKn Universitas Mataram 2020. Sebuah acara yang dihadiri oleh mahasiswa master dan PhD  Indonesia yang berkualiah di  beberapa negara di dunia. 

Ketika dihubungi oleh dosen sekaligus pemimbing akademik saya ketika S1 PPKn FKIP Universitas Mataram (yakni Bapak Dr. Edy Herianto), dalam diri sebenarnya memiliki banyak keraguan, terlebih pengetahuan saya yang masih sangat minim, bahkan belum seberapa dibandingkan dengan pemateri lainnya.

Tapi saya teringat, bahwa salah satu target (impian) saya ditahun 2020 adalah; menjadi pemateri (narasumber) di event internasional. Qadarullah, meskipun webinar ini tidak secara mutlak dikatakan webinar internasional, namun menurutku ini menjadi jalan Allah untuk mulai mengajarkan kepada diri agar mau belajar lebih baik lagi dari hari, waktu, dan pengalaman sebelumnya. Alhamdulilah, melalui kakak-kakak senior tersebut, Qadarullah, ada banyak sekali pelajaran yang dapat saya sendiri peroleh manfaatnya. Beberapa manfaat tersebut adalah:

1. Berpikir kritis, holistik, dan mendalam

Ini saya sadari bagian yang sangat kurang dari diri pribadi saya, namun saya mempelajari hal tersebut dari penjelasan dan penjabaran yang diberikan oleh para senior. Ciri-ciri akademisi dalam diri beliau-beliau sangat nampak. Mereka tidak hanya mengatahui sesuatu yang disampaikan hanya sekilas, atau hanya dipermukaan saja. Mereka menyampaikannya secara holistik dan mendalam. Pengetahuan, informasi, dan pengalaman yang disampaikan tersebut terasa manfaatnya pada saat mereka mampu menggabungkan hasil kajian yang diusahakan, pengalaman pribadinya, dan pembelajaran yang diperolehnya selama ini. Khususnya kak Juju, kak Rahma. Jujur, mila banyak belajar dari kedua kakak senior ini pada saat mila satu acara bersama dengan beliau". Qadarullah, hal yang mila dapat ambil manfaatnya adalah; keseriusan seseorang dalam belajar, dapat dinilai dari seberapa mendalam dan manfaat ilmu yang sedang atau telah disampaikan. 

Saat ini memang banyak sekali sosok yang berstatus sebagai pelajar, tetapi tidak semua sosok yang berstatus pelajar menunjukkan dampak yang signifikan pada pola pikir, pola sikap, bahkan  pola hidup (agenda keseharian bahkan topik pembicaraannya). 

Kembali lagi melihat dan diberi kesempatan untuk membersamai pelajar indonesia yang berkuliah ke luar negeri; bahwa saat satu kegiatan bersama mereka dengan tujuan berbagai pengetahun, pengalaman, dan pemikiran. Jujur, mila sangat jauh tertinggal, namun mila bersyukur, bahwa ternyata usaha yang mila lakukan tidak boleh sedikit, kemudian proses dalam belajar tidak boleh setengah-setengah. Miila harus bertanya kepada diri: sudahkah kamu memahami ilmu ini? sudahkah kamu membaca buku ini? adakah waktu khusus yang disediakan untuk membaca jurnal dan perkembangan ilmu pengetahuan yang kini sedang kamu tekuni? PROSES belajar tidak dinilai hanya dari hasil (mendapat IP A, B dst) tetapi proses belajar dinilai dari adanya perubahan pola pikir, pola sikap dan pola hidup. Artinya bahwa "seseorang dikatakan belajar, apabila ada perubahan dalam dirinya" - Pak Prof. H. Mumbrita (Dosen PPKn FKIP UNRAM). 

Makadari itu, pesan untuk Mila, semoga bermanfaat untuk yang membaca; bahawasanya kata kunci dari belajar itu niat yang tulus dan kesungguhan yang jujur. Ketika diperjalanan kita malas belajar, cenderung tergiur dengan hal-hal diluar dari agenda belajar (khususnya pada bidang yang sedang kita tekuni), maka itu harus segera diatur menjadi baik, lebih baik lagi. Karena memang, belajar itu juga perlu pikiran yang fokus pada object yang sedang dipelajari, maka jika objectnya sering dihalangi untuk dipelajari tersebab sesuatu, maka penglihatan kita terhadap object tersebut akan abu-abu, bahkan kabur (samar-samar / tidak jelas). Maka pesan untuk mila, jangan berhenti untuk belajar, jangan berhenti menyelesaikan tugas-tugas akademik yang sebagaimana seharusnya diselesaikan. Karena tujuan adanya proses belajar, proses pengerjaan tugas adalah untuk menjadikan kamu pribadi yang jelas dan jauh dari ketidak jelasan. Ketika kamu adalah sosok yang jelas, tidak biasa, memiliki lebih banyak wawasan dan keahlian pada apa yang sedang kamu tekuni untuk pelajari, maka kamu (mila) akan memiliki nilai yang lebih dari manusia lain. Manusia saat ini ibarat buih dilautan. Saking banyaknya. Maka diantara yang banyak itu jadilah EMAS. Yang meskipun berganti masa tetap bernilai, meskipun berada diantara sampah, tetap berharga dan dicari. Jangan menjadi seperti kebanyakan orang. Karena  jika kamu cenderung melakukan sesuatu seperti kebanyakan orang, maka kamu akan sama dan berkapasitas sama dengan kebanyakan orang tersebut. Berani berbeda itu keren, dan melakukan apa yang tidak orang-orang kebanyakan lakukan  merupakan karunia terbesar yang Allah berikan; terlebih jika pada kegiatan tersebut mengandung jalan untuk menolong agamaNya.

Maka, jangan berhenti untuk belajar Mila, meskipun dihari libur. Karena orang ketika libur pasti tidak belajar, maka mila harus mau melaksanakan sesuatu yang tidak dilakukan oleh orang lain dalam hidupnya. Mila harus lebih banyak baca sejarah, pelajari; apa yang pernah dilakukan oleh golongan hebat yang berjumlah sedikit dizaman dulu, dan mulai menghindari dan mewaspadai perbuatan remeh-temeh yang dilakukan oleh mayoritas orang-orang biasa dizaman dulu. Bukan tak menerima untuk menjadi biasa saja dala kehidupan ini. Tapi yang menjadi keyakinan adalah, disaat bisa menjadi luar biasa, mengapa harus menjadi yang biasa? Ingat mila, lakukan sesuatu, yang tidak dilakukan oleh orang lain (pelajari sejarah ya Mil, belajarlah tanpa rasa bosan, jauhi mengeluh, karena bosan serta mengeluh adalah penghancur hadirnya keberkahan dalam kehidupan dan proses pembelajaranmu).

Maka, jika kembali mengingat point di judul pertama ini, yaitu berpikir kritis, holistik, dan mendalam, maka untuk bisa memiliki hal itu, mila perlu banyak membaca, menelaah, menganalisis. Tidak mungkin dapat diperoleh dengan membaca status di sosial media, menonton yottube artis, bahkan tidak mungkin di dapat dari omongan yang tidak bermanfaat bersama rekan-rekan. Mila harus mulai ubah haluan untuk tumbuh, bergeraklah ketika orang lain duduk. Berlarilah ketika orang lain berjalan. Miliki keistimewaan (miliki sesuatu yang berharga dari dirimu, yang tidak orang lain miliki). 


Sekian dulu tulisan kalii ini, sangat random. Tapi ini sebenarnya sangat-sangat perlu menjadi pengingat bagiku; agar tidak mudah cepat puas dengan satu pemahanan saja, tetapi harus selalu  mengupgrade pemahaman dan pemikiran baru, kemudian harus mencoba melakukan hal-hal yang tidak orang lain lakukan. Kemudian selalu memusatkan hati, pikiran dan tujuan untuk kehidupan yang kekal nanti diakhirat. Artinya, meskipun yang dilakukan itu dunia, maka di dalam diri tetap perlu menjadikan yang dilakukan memiliki kontribusi untuk kehidupan di akhirat kelak. Harus pintar-pintar pokoknya. Agar tidak jadi rugi atau bahkan bangkrut. Nauzubillahiminzalik. Lahaula walaa kuwata illah billa hil ali hil aazim.

See you- InsyaAllah

Semoga Allah jaga kita, semoga Mila dapat kembali menulis diwaktu berikutnya.....


*Bersambung*

semoga ada lanjutannya yak :D Aaamiin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tradisi "SALAMA LOKO" dalam pandangan asas Religio Magis Suku Mbojo

TENTANG GHIBAH (Aku dan Saudariku | Jangan Ada Ghibah Dianatara Kita )

"SAMBORI" DALAM HARMONI