FENOMENA TEMBE NGGOLI DALAM KANCAH LOKAL MAUPUN NASIONAL


Gambar 1
(Tembe Nggoli)
sumber : Kampung Media, 2014
 Masyarakat suku mbojo memiliki begitu banyak kekayaan yang melimpah. Berbagai macam tradisi, adat, serta jenis makanan khas dan pakaianpun begitu beragam, salah satunya adalah “Tembe Nggoli”. Tembe Nggoli adalah sarung tenun tangan khas Bima, dibuat dari benang kapas (katun), dengan warna-warni yang cerah dan bermotif khas sarung tenun tangan. Keistimewaanya Tembe Nggoli antara lain, hangat, halus dan lembut,tidak mudah kusut, warna cemerlang lebih lama  Saat ini, Tembe Nggoli sudah diproduksi dalam berbagai macam corak dan motif. Ada yang ‘biasa’ (untuk dipakai sehari-hari), dan ada pula yang istimewa yang hanya dipakai pada acara-acara resmi. (Bima Center, 2012)
Tembe Nggoli tersebut seringkali digunakan sebagai pakaian adat masyarakat suku mbojo yang dapat menjadi berbagai macam bentuk seperti; kerudungnya kaum perempuan atau disebut sebagai rimpu serta menjadi pentup bagi kalangan laki-laki dan perempuan saat melakukan aktivitas di dalam dan diluar ruangan. Bagi orang Bima, memakai sarung lazim dilakukan baik oleh kaum pria maupun wanita.
Tembe nggoli tersebut kini terus dilestarikan oleh masyarakat suku mbojo, pada tahun 2016 salah satu SMA di kabupaten Bima yaitu SMAN 1 Woha  telah menunjukan bentuk partisipasinya dalam melestarikan salah satu kebudayaan masyarakat suku mbojo yaitu memakai tembe nggoli. Kini Sekolah tersebut mewajibkan bagi setiap siswa untuk menggunakan tembe nggoli pada hari jum’at. Hal tersebut dilakukan agar para siswa ikut berpartisipasi dalam melestarikan dan mempertahankan budaya yang dimiliki oleh masyarakat suku mbojo.
Kini tembe nggoli tidak hanya dikenal dikalangan masyarakat lokal melainkan diberbagai daerah contohnya para desainer di Jakarta telah menggunakan tembe nggoli menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari ide rancangan busana yang telah digagasnya. Hal tersebut menujukan bahwa kekayaan suku mbojo memiliki potensi serta keunikan tersendiri sehingga hal tersebut perlu diapresisasi dalam bentuk rumah budaya yang memang sengaja untuk dijadikan sebagai wadah dalam menampilkan, dan melestarikan keunikan dan berbagai ciri khas milik masyarakat suku mbojo.
Maka dengan demikian, sudahlah sepatutnya peran melestarikan tersebut tidak hanya berhenti pada kalangan pemerintah saja, melainkan perlu adanya dukungan dan partisipasi dari masyarakat suku Mbojo, maka dengan terus menggunakan tembe nggoli diberbagai kegiatan di dalam maupun luar daerah maka pada dasarnya masyarakat suku mbojo telah ikut membantu dalam mempertahankan keasilian budaya suku mbojo.


Sumber pustaka :
Bima Center. 2012. Tembe Nggoli. http://web.bimacenter.com/2012/03/tembe-nggoli.html. Diakses pada tanggal 1 Juni 2017

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tradisi "SALAMA LOKO" dalam pandangan asas Religio Magis Suku Mbojo

TENTANG GHIBAH (Aku dan Saudariku | Jangan Ada Ghibah Dianatara Kita )

"SAMBORI" DALAM HARMONI